Mengatasi Anak Terlambat Bicara
Judul : Mengatasi Anak Terlambat Bicara
link : Mengatasi Anak Terlambat Bicara
Info [K-Moe] - Pada umumnya anak dengan usia 1,5 tahun mampu mengucapkan minimal 5 kata secara konsisten seperti memanggil mama, papa, ini, itu, apa, nggak. Ketika usia anak memasuki usia 2 tahun umumnya sudah dapat merangkai kata sederhana, seperi mama minum.
Bagaimana dengan anak yang usianya sudah mencapai 2 atau 3 tahun tapi belum juga bisa berbicara dengan lancar atau hanya bisa mengucapkan potongan kata saja, maka dapat dikatakan bahwa anak mengalami keterlambatan bicara.
Anak yang mengalami keterlambatan bicara sebenarnya memiliki sosial-emosional dan perkembangan intelegensi yang normal seperti anak lainnya. Masalah anak terlambat bicara dialami 5-10 persen anak-anak usia prasekolah dan cenderung lebih sering dialami anak laki-laki ketimbang perempuan.
Faktor-faktor penyebab keterlambaan bicara
Keterlambatan bicara yang dialami pada anak bisa disebabkan berbagai faktor, antara lain:- Mengalami hambatan pendengaran Bila anak mengalami kesulitan dalam pendengaran, secara otomatis menyebabkan anak kesulitan meniru, memahami, dan menggunakan bahasa. Masalah pendengaran pada anak biasanya disebabkan adanya infeksi telinga.
- Hambatan perkembangan otak Adanya gangguan pada daerah oral-motor di otak mengakibatkan ketidakefisienan hubungan di daerah otak yang berperan untuk menghasilkan bicara. Sehingga kondisi ini dapat menyebabkan anak kesulitan menggunakan bibir, lidah, dan rahang untuk menghasilkan bunyi.
- Adanya masalah keturunan Keterlambatan bicara juga bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan. Meski belum ada penelitian yang bisa membuktikan kebenarannya, tapi biasanya anak yang terlambat bicara ternyata memiliki riwayat keluarga yang mengalami gangguan yang sama.
- Minimnya komunikasi Interaksi dan komunikasi antara orangtua dengan anak bisa menstimulasi anak untuk memperbanyak kosa katanya. Sayangnya, beberapa orangtua tidak menyadari jika cara berkomunikasi mereka berpengaruh terhadap perkembangan anak.
- Faktor televisi Anak yang sering menonton televisi akan menjadi pendengar yang pasif, anak hanya menerima tanpa harus mencerna dan memproses informasi yang masuk. Menonton televisi juga bisa membuat anak menjadi traumatis karena menyaksikan tayangan yang berisi adegan perkelahian, kekerasan, dan seksual.
Cara Mengatasi
Orang tua diharuskan peka terhadap perkembangan anak. Orangtua harus menyadari apabila terdapat gejala-gejala keterlambatan bicara pada anak, serta melakukan hal berikut ini:- Konsultasikan anak ke dokter atau psikolog tentang tumbuh kembang anak, bicarakan pada para ahli tentang tumbuh kembang anak dan kemampuan apa saja yang sudah bisa dikuasainya.
- Berikan anak kesempatan untuk berinteraksi dan bermain dengan teman-teman sebayanya. Kegiatan ini bisa memotivasi anak untuk belajar bicara karena bermain dengan anak-anak lainnya membutuhkan kemampuan komunikasi verbal.
- Ibu bisa menstimulasi anak dengan mengajaknya berkomunikasi meskipun anak belum mampu berbicara dengan baik. Ibu bisa mengajak anak untuk membacakan dongeng dan bernyanyi.
- Mengajarkan kata kepada anak dengan pengucapan yang jelas. Usahakan anak melihat gerakan bibir Anda ketika mengucapkan kata-kata tersebut. Misalnya, susu bukan cucu, minum bukan mik atu num, makan bukan maem atau mamam.
Demikianlah Artikel Mengatasi Anak Terlambat Bicara
Anda sekarang membaca artikel Mengatasi Anak Terlambat Bicara dengan alamat link https://silabusgtk.blogspot.com/2017/10/mengatasi-anak-terlambat-bicara.html