-->

Pengembangan Bina Diri bagi Tunagrahita

Pengembangan Bina Diri bagi Tunagrahita - Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Hallo sahabat Gurusdku.Id Salam PPK, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengembangan Bina Diri bagi Tunagrahita, mudah-mudahan isi postingan Artikel Program Khusus, Artikel Referensi, Artikel Tunagrahita, bisa bermanfaat bagi proses pembelajaran di sekolah bapak dan ibu gurusdku.

Judul : Pengembangan Bina Diri bagi Tunagrahita
link : Pengembangan Bina Diri bagi Tunagrahita
Pengembangan Bina Diri bagi Tunagrahita
Info [K-Moe]

konsep, tujuan, dan ruang lingkup

Pembelajaran pengembangan bina diri merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan pembinaan dan latihan yang dilakukan oleh guru yang profesional dalam pendidikan khusus secara terencana dan terprogram terhadap peserta didik tunagrahita yang mengalami hambatan berkaitan dengan bina diri dan koordinasi motorik agar mereka dapat melakukan aktivitas dan keterampilan hidup sehari-hari secara optimal secara mandiri tanpa terlalu bergantung dengan bantuan orang lain. Hal tersebut sejalan dengan (Astati, 2003:15) bahwa “Bina diri adalah suatu usaha dalam membangun diri individu baik sebagai individu maupun makluk sosial melalui pendidikan keluarga, disekolah maupun dimasyarakat, sehingga terwujud kemandirian dan ketelibatannya dalam kehidupan sehari-hari secara memadai”.

Tujuan pembelajaran pengembangan bina diri adalah agar anak tunagrahita mempunyai rasa tanggung jawab berkaitan dengan aktivitas pribadi dan sosial. Sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai berikut:

  1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita dalam tatalaksana pribadi (mengurus diri, menolong diri, merawat diri, dsb)
  2. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita dalam berkomunikasi sehingga dapat mengkomunikasikan keberadaan dirinya.
  3. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita dalam hal sosialisasi. Ruang lingkup pengembangan bina diri bagi anak tunagrahita meliputi keterampilan merawat diri, mengurus diri, menolong diri, bekomunikasi, bersosialisasi, keterampilan hidup, dan menggunakan waktu luang (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014)

Prinsip-prinsip Pembelajaran Pengembangan Bina Diri Pada Peserta Didik Tunagrahita

Prinsip umum pelaksanaan pembelajaran pengembangan bina diri yaitu: assesmen: menemukan hal-hal yang sudah dan belum dimiliki anak dalam berbagai hal dan menemukan kebutuhan anak, keselamatan (safety), kehati-hatian (poise), kemandirian (independent), percaya diri (confident), tradisi yang berlaku di sekitar anak berada (traditional manner), sesuai dengan usia (in appropriate), modifikasi alat dan cara, analisa tugas (task analysis). Selain itu, Prinsip-prinsip lain yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran pengembangan bina diri pada peserta didik tunagrahita sebagai berkut:
  1. Prinsip fungsional bina diri: layanan yang diberikan dalam bentuk latihan-latihan fungsi otot dan sendi, tujuan untuk meningkatkan fungsi gerak otot dan sendi agar mencapai kemampuan gerak yang optimal.
  2. Prinsip supportif bina diri: latihan atau pembinaan untuk meningkatkan motivasi, dan percaya diri bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang dapat dikembangkan, tujuan hal tersebut adalah menanamkan rasa percaya diri dan motivasi sehingga mempunyai keyakinan bahwa hambatan yang dialaminya tidak menjadi hambatan untuk berprestasi.
  3. Prinsip evaluasi bina diri: kegiatan layanan atau pembinaan secara terstruktur dan dengan standar perkembangan atau kemampuan standar normal.
  4. Prinsip Activity of Daily Living: pembinaan atau latihan yang diberikan mengacu kepada segala aktiitas yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali.

Ruang Lingkup Pengembangan Bina Diri

Ruang lingkup pengembangan bina diri bagi anak tunagrahita meliputi keterampilan merawat diri, mengurus diri, menolong diri, bekomunikasi, bersosialisasi, keterampilan hidup, dan menggunakan waktu luang (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).

Teknik Pembelajaran Pengembangan Bina Diri Pada Peserta Didik Tunagrahita

Pelaksanaan pengembangan bina diri haruslah berorientasi pada kebutuhan peserta didik tunagrahita, memperhatikan lingkungan yang kondusif, menggunakan pembelajaran terpadu, mengembangkan keterampilan hidup/kecakapan hidup, menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan dan kemampuan peserta didik tunagrahita. Sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat berjalan secara optimal sesuai dengan yang diharapkan dimulai dengan kesiapan peserta didik dalam menerima latihan, belajar dalam keadaan nyaman dan diusahakan peserta didik dibawa dalam kondisi yang kongkrit dan nyata supaya pengalaman belajar yang didapat peserta didik utuh dan menyeluruh, latihan diberikan berdasarkan tahapan tugas (task analisys), berikan penguatan berupa pujian dan lainnya, latihan dilakukan secara berulang-ulang. Pendekatan yang diterapkan dalam pembelajaran bina diri bersifat perbaikan tingkah laku (behavior modification).

Teknik yang perlu dilakukan dalam pembelajaran pengembangan bina diri pada peserta didik tunagrahita adalah sebagai berikut:

  1. Memberi contoh (modelling), menunjukkan kepada anak apa yang harus dikerjakan
  2. Menuntun/mendorong (promting), melakukan atau mengatakan sesuatu untuk membantu anak agar dapat mengerti apa yang harus dilakukan
  3. Mengurangi tuntunan (fading), ialah mengurangi tuntunan secara bertahap sejalan dengan keberhasilan siswa
  4. Pentahapan (shaping), ialah membagi kegiatan dalam beberapa pentahapan, dimulai dari yang mudah ke yang sukar.
  5. Prosedur pembelajaran pengembangan bina diri pada peserta didik tunagrahita Pelaksanaan program pengembangan diri bagi peserta didik tunagrahita perlu memperhatikan rambu-rambu, sebagai berikut.
  6. Pengembangan diri dibuat tidak berdasarkan jenjang, satuan pendidikan, dan tingkatan kelas. Program pengembangan diri disusun berdasarkan hasil asesmen.
  7. Metode, alat pengembangan atau pembelajaran, dan evaluasi diserahkan sepenuhnya kepada guru.
  8. Proses pengembangan dilaksanakan dengan mengutamakan aspek motorik dan psikomotor.
  9. Penguasaan kemampuan dan indikator tidak harus dilakukan secara berurutan, tetapi guru diberi wewenang untuk memilih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik.

Berbasis Analisis Tugas.

Analisa tugas adalah tehnik memecah suatu tugas atau kegiatan menjadi langkah-langkah kecil yang berurutan dan mengajarkan tiap langkah itu hingga anak dapat mengerjakan seluruhnya. Analisa tugas harus direncanakan melalui program pembelajaran/latihan yang disusun secara rinci, konkrit, berkesinambungan dan dalam pelaksanaannya disertai dengan bantuan verbal dan nonverbal sesuai dengan kemampuan anak yang dilatih.

Materi pembelajaran pengembangan bina diri yang fungsional sesuai kebutuhan peserta didik tunagrahita

Materi bina diri untuk anak tunagrahita, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Membersihkan diri dan merapikan diri
  2. Sub pokok bahasan: membersihkan diri dan merapikan diri adalah mencuci tangan dan mengeringkanya, mencuci kaki dan mengeringkanya, mencuci muka dan mengelapnya, menggosok gigi, mandi, mencuci rambut (keramas), memakai pembalut wanita, dan sebagainya.
  3. Berbusana/berpakaian
  4. Anak tunagrahita sangatlah perlu dilatih untuk berbusana dengan rapi, sopan, sesuai dengan keadaan sehingga mereka mempunyai rasa percaya diri dan dapat mengembangkan perasaan estetis.
  5. Makan dan Minum
  6. Sub pokok bahasan makan dan minum adalah makan dengan menggunakan sendok, makan dengan menggunakan sendok dan garpu, minum dengan menggunakan gelas, minum dengan menggunakan cangkir, minum dengan menggunakan sedotan.
  7. Menghindari Bahaya
  8. Sub-sub menghindari bahaya yang perlu dilatihkan adalah menghindari bahaya listrik, bahaya api atau panas, bahaya benda runcing dan benda tajam, bahaya lalu lintas, bahaya binatang buas, bahaya binatang tertentu, bahaya air dan banjir.

Metode/Media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik tunagrahita

Metode yang umumnya digunakan dalam program pelaksanaan pengembangan diri meliputi metode demonstrasi, pemberian tugas, simulasi, drill dan karyawisata. Sedangkan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar dan pembelajaran terjadi (Sadiman, A., S., 2003:6).



Demikianlah Artikel Pengembangan Bina Diri bagi Tunagrahita

Sekianlah artikel Pengembangan Bina Diri bagi Tunagrahita kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengembangan Bina Diri bagi Tunagrahita dengan alamat link https://silabusgtk.blogspot.com/2017/10/pengembangan-bina-diri-bagi-tunagrahita.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel