Pengembangan Diri dan Gerak Bagi Anak Tunadaksa
14 October 2017
Edit
Pengembangan Diri dan Gerak Bagi Anak Tunadaksa - Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Hallo sahabat Gurusdku.Id Salam PPK, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengembangan Diri dan Gerak Bagi Anak Tunadaksa, mudah-mudahan isi postingan
Artikel Kurikulum,
Artikel Pendidikan,
Artikel Program Khusus,
Artikel Tunadaksa, bisa bermanfaat bagi proses pembelajaran di sekolah bapak dan ibu gurusdku.
Judul : Pengembangan Diri dan Gerak Bagi Anak Tunadaksa
link : Pengembangan Diri dan Gerak Bagi Anak Tunadaksa
Anda sekarang membaca artikel Pengembangan Diri dan Gerak Bagi Anak Tunadaksa dengan alamat link https://silabusgtk.blogspot.com/2017/10/pengembangan-diri-dan-gerak-bagi-anak.html
Judul : Pengembangan Diri dan Gerak Bagi Anak Tunadaksa
link : Pengembangan Diri dan Gerak Bagi Anak Tunadaksa
Pengertian Pengembangan Diri dan Gerak
Info [K-Moe] - Umumnya Anak Tunadaksa memiliki hambatan seperti gerak yang terbatas sehingga menyebabkan kesulitan baik itu dalam mobilisasi atau pun dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Maka untuk mengatasi hal tersebut mereka perlu mendapatkan layanan pendidikan khusus seperti Pengembangan Diri dan Gerak. Bina Diri dan Gerak adalah serangkaian kegiatan pembinaan dan latihan yang dilakukan oleh guru yang profesional dalam pendidikan khusus, secara terencana dan terprogram terhadap individu kemampuan mengurus diri, atau menolong diri sendiri (self help, self care) bukanlah kemampuan yang diwariskan dari orang tua, tetapi harus dipelajari terlebih dahulu serta individu yang mengalami gangguan pada otot, sendi, dan atau tulang, sehingga individu tersebut mengalami gangguan dalam melakukan aktivitas mobilisasi. Sejalan dengan hal tersebut, Casmini (2010) mengungkapkan bahwa “Bina Diri dan Gerak (BDBG) merupakan suatu upaya pendidikan dalam bentuk kegiatan, pengembangan dan latihan dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap bagi anak Tunadaksa, untuk membina gerakannya dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari”.Ruang lingkup Pengembangan Diri dan Gerak
Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Pengembangan Diri dan Gerak Ruang Iingkup materi kajian bagian diri dan gerak disusun menjadi beberapa pokok bahasan, yaitu:- Gerak kontrol kepala
- Gerak anggota tubuh
- Pindah diri
- Gerak koordinasi
- Menolong diri sendiri
- Alat-alat bantu
- Penyelamatan diri dari bahaya
- Permainan
- Mobilitas
- Penggunaan waktu luang
- Latihan menggunakan alat bantu
- Penyesuaian diri
- Kesibukan kerja
- Komunikasi
Tujuan Pengembangan Diri dan Gerak
Tujuan Diri dan Gerak adalah pembinaan secara terpadu, agar anak tunadaksa mempunyai bekal dan kemampuan/keterampilan gerak yang dapat mengantarkan anak dapat mimiliki kemampuan dan keterampilan dalam menolong dirinya sendiri dan mobilisasi (bergerak-berpindah tempat), dan kemampuan dan keterampilan dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, agar anak dapat menjaga kebersihan badan dan kesehatan dirinya sendiri, tumbuh rasa percaya diri karena telah mampu mengurus dirinya sendiri, tidak canggung dalam beradaptasi dengan lingkungan dirinya sendiri, terhadap orang lain, partisipasi, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungannya secara lebih wajarFungsi Pengembangan Diri dan Gerak
Menurut Sri Widati, Nia Sutisna, dan Casmini, (2010) mengungkapkan bahwa pengajaran bina diri dan gerak bagi siswa tunadaksa berfungsi:- Mengembangkan kemampuan anggota badan yang mengalami kesulitan bergerak agar dapat berfungsi secara optimal,
- Mengembangkan dan melatih siswa secara berkesinambungan agar mampu mengatasi kebutuhan hidupnya,
- Membina siswa agar memahami dan menyadari hubungan antara pelatih atau guru dengan pribadinya agar terjalin kontak (hubungan) secara harmonis.
Prinsip-prinsip Pembelajaran Pengembangan Diri dan Gerak
Prinsip Dasar Pengembangan Diri : Menurut Tarmansyah (2010) mengungkapkan bahwa prinsip Pengembangan Diri meliputi sebagai berikut:- Prinsip Fungsional Pengembangan Diri : Adalah layanan yang diberikan dalam bentuk latihan-latihan fungsi otot dan sendi. Tujuannya adalah meningkatkan fungsi gerak otot dan sendi agar mencapai kemampuan gerak yang optimal sesuai dengan standar geral ROM atau Range Of Motion.
- Prinsip Supportif Pengembangan Diri : Adalah latihan atau pembinaan untuk meningkatkan motivasi, dan percaya diri bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang dapat dikembangkan. Tujuannya adalah menanamkan rasa percaya diri, dan motivasi, sehingga mempunyai keyakinan bahwa gangguan/kecacatan yang dialaminya tidak menjadi hambatan untuk berprestasi.
- Prinsip Evaluasi Pengembangan Diri : Adalah kegiatan layanan atau pembinaan secara terstruktur dan berkelanjutan diadakan evaluasi tentang keberhasilan yang telah dicapai, dengan standar perkembangan atau kemampuan stanar normal.
- Prinsip Activiry of Daily Living : Pembinaan atau latihan yang diberikan mengacu kepada segala aktifitas yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali
Prinsip Dasar Gerak Selanjutnya Tarmansyah (2010) mengungkapkan bahwa setelah dipahami tentang pengertian gerak, maka selanjutnya akan dibahas tentang prinsip dasar gerak :
- Prinsip Gerakan Pasif : Adalah layanan yang diberikan dalam bentuk latihan-latihan pasif bagi klien yang belum memiliki kemampuan atau kekuatan otot dan sendi. Tujuannya adalah meningkatkan fungsi saraf, sel-sel otot dan melancarkan peredaran pembuluh darah. Dalam pelaksanaannya pelatih lebih aktif dalam menstimulasi otot dan sendi, sementara klien pasif karena kemampuannya masih minim. Secara bertahap kemampuan geraknya akan bertambah.
- Prinsip Gerakan Aktif : Adalah latihan atau pembinaan untuk meningkatkan kemampuan gerak yang telah dimiliki oleh klien. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan gerak sendi sehingga mencapai ROM atau Range Of Motion yang optimal. Dalam latihan ini pelatih secara bertahap meningkatkan kemampuan otot-sendi klien dengan mengikut sertakan klien secara aktif dibantu pelatih dalam mengoptimalkan gerakan-gerakan otot dan sendi.
- Prinsip Kekuatan : Adalah kegiatan layanan atau pembinaan yang diberikan kepada klien dengan menambah beban atau kekuatan secara terstruktur dan berkelanjutan. Tujuannya adalah meningkatkan kekuwatan otot dan sendi, sehingga mampu menambah beban atau kekuatan dalam melakkan mobilisasi. Misalnya pada awalnya klien dapat melangkah dua langkah dengan bantuan trifoot, maka kita latih kekuatan melangkahnya menjadi tiga langkah, dan akhirnya klien mampu berjalan tanpa alat.
- Prinsip Evaluasi : Adalah kegiatan layanan atau pembinaan secara terstruktur dan berkelanjutan diadakan evaluasi tentang keberhasilan yang telah dicapai, dengan standar perkembangan atau kemampuan stanar normal.
- Prinsip Lokomosi-Mobilisasi : Akhir dari gerak adalah kemampuan individu dalam mobilisasi atau bergerak. Dalam hal ini sasaran gerak adalah sampai klien dapat berjalan sendiri, atau mampu mandiri dalam aktivitas berlokomosi. Misalnya berjalan dengan menggunakan brace, kruch, trifoot, kursi roda tanpa bantuan orang lain.
Prosedur Pembelajaran Pengembangan Diri dan Gerak
Menurut Musafak (2010); Casmini (2010) mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan prosedur pembelajaran disini adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengubah tingkah laku (sebagai masukan, entering behavior) menuju kemampuan yang diharapkan setelah berakhirnya pembelajaran (out put behavior).Teknik/Metode pembelajaran
Menurut Musafak (2010) mengungkapkan bahwa banyak metode dan teknik yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan gerak anak-anak tunadaksa, seperti (1) Aktivitas gerak persepsual, (2) Latihan keterampilan, (3) Permainan, dan (4). Pendidikan olahraga.Membedakan Pola dan Koreksi Gerak dalam Pembelajaran Pengembangan Diri dan Gerak
Gerak dasar tubuh dimulai dari gerakan telentang, miring, tengkurep, berguling, merayap, merangkak, duduk, berdiri, berjalan, dan berlari. Selain gerakan dasar, kita kenal gerak manipulatif dan gerak non-manipulatif. Gerakan manipulatif adalah gerak yang memerlukan koordinasi dengan ruang dan benda di sekitarnya, seperti gerakan melempar, menangkap, menendang, memukul dengan alat atau pemukul kayu. Gerakan non-manipulatif adalah gerakan yang dilakukan tanpa menggunakan alat dan dapat berpindah tempat, seperti gerakan membelok, berputar, mengguling, mengatur keseimbangan tubuh perpindahan tempat, melompat dan mendarat, meregangkan. Pendapat lainnya menurut Widati (1991.) menegaskan bahwa jenis gerakan menurut jumlah otot yang bergerak pada garis besarnya terdiri dari dua, yaitu:- Gerakan kasar (Gross motor), ialah gerakan yang dilakukan oleh banyak otot. Misalnya gerakan berjalan, berlari, meloncat, melompat.
- Gerakan halus (Fine motor), ialah gerakan yang dilakukan oleh sedikit otot. Misalnya gerakan menulis, menggambar, makan, minum.
Demikianlah Artikel Pengembangan Diri dan Gerak Bagi Anak Tunadaksa
Sekianlah artikel Pengembangan Diri dan Gerak Bagi Anak Tunadaksa kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pengembangan Diri dan Gerak Bagi Anak Tunadaksa dengan alamat link https://silabusgtk.blogspot.com/2017/10/pengembangan-diri-dan-gerak-bagi-anak.html