Ruang Lingkup Pengembangan Bina Diri Bagi Tunagrahita
Judul : Ruang Lingkup Pengembangan Bina Diri Bagi Tunagrahita
link : Ruang Lingkup Pengembangan Bina Diri Bagi Tunagrahita
Ruang Lingkup Pembelajaran Bina Diri
Ruang lingkup Pengembangan Bina Diri bagi anak tunagrahita meliputi keterampilan merawat diri, mengurus diri, menolong diri, bekomunikasi, bersosialisasi, keterampilan hidup, dan menggunakan waktu luang (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).A. Keterampilan Merawat Diri
Keterampilan merawat diri merupakan keterampilan dasar seseorang dalam merawat dirinya sendiri. Keterampilan merawat diri berkaitan dengan kemampuan memelihara tubuh, kesehatan dan keselamatan diri seperti melindungi dari bahaya sekitar ataupun mengatasi luka, dan sebagainya. Keterampilan merawat diri, diantaranya adalah keterampilan mandi, menggosok gigi, merawat rambut, mencuci tangan, membersihkan telinga, dan lain-lain. Keterampilan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan mencakup kemampuan mengikuti petunjuk atau prosedur keselamatan, penggunaan atau pemakaian obat dan kemampuan mengikuti peringatan akan bahaya. Termasuk di dalamnya keterampilan menggunakan alat-alat elektronika, keterampilan dalam menggunakan benda tajam seperti pisau, gunting, sabit dan lain-lain, dan keterampilan mengikuti rambu lalu lintas, misalnya saat menyeberang jalan, dan sebagainya.Keterampilan Mengurus diri
Kebutuhan mengurus diri meliputi memelihara diri secara praktis, mengurus kebutuhan yang bersifat pribadi seperti makan, minum, menyuap makanan, berpakaian, pergi ke toilet, berdandan, keramas, vulva hygiene, berpakaian, menyisir rambut, berhias, menyeterika, melipat, dan menggantung, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, memakai dan merawat sepatu.Kebutuhan menolong diri
Kebutuhan menolong diri, diantaranya adalah memasak sederhana, mencuci pakaian, menyeterika dan melakukan aktivitas rumah seperti menyapu dan lain sebagainya.Keterampilan Berkomunikasi
Kebutuhan komunikasi meliputi komunikatif ekspresif yaitu menjawab nama dan identitas keluarga dan komunikasi reseptif yaitu mampu memahami apa yang disampaikan orang lain. Keterampilan berkomunikasi bagi peserta didik tunagrahita merujuk pada keterampilan berbahasa baik secara verbal maupun tertulis dalam konteks komunikasi. Termasuk di dalamnya keterampilan dalam menyampaikan pesan, keinginan atau perasaan.Keterampilan Bersosialisasi
Keterampilan bersosialisasi merujuk pada keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan peserta didik tunagrahita dalam menjalin interaksi dengan orang lain, termasuk keterampilan menjalin pertemanan, mengungkapkan emosi atau perasaan, mengenali atau membaca emosi orang lain dan mentaati norma sosial. Kebutuhan sosialisasi juga berkaitan dengan keterampilan bermain, berinteraksi, partisipasi kelompok, ramah dalam bergaul, mampu menghargai orang, bertanggung jawab pada diri sendiri dan mampu mengendalikan emosi.Keterampilan hidup
Anak tunagrahita meskipun mengalami hambatan inteligensi dan adaptasi sosial, tetap membutuhkan keterampilan hidup/kecakapan hidup karena anak tunagrahita diharapkan juga bisa berpartisipasi dalam lingkungan sosial secara mandiri dan seoptimal mungkin sesuai potensi yang dimiliki. Berkaitan dengan hal tersebut anak tunagrahita juga perlu pembelajaran dan pelatihan tentang keterampilan hidup sebagai bekal berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, diantaranya meliputi keterampilan menggunakan uang, keterampilan berbelanja dan keterampilan dalam bekerja, membersihkan lingkungan dalam rumah: membersihkan debu, menyapu lantai, mengepel lantai, membersihkan alat-alat rumah tangga, membersihkan lingkungan sekitar rumah: membersihkan halaman rumah, membuang sampah, memelihara kebun, dan sebagainya.Kecakapan hidup dapat dipilah menjadi lima yaitu:
- Kecakapan mengenal diri (self awareness), sering disebut kecakapan personal
- Kecakapan berfikir rasional (rational thinking skill)
- Kecakapan sosial (social skill)
- kecakapan akademik (academic skill)
- Kecakapan vokasional (vocational skill) (Depdiknas, 2002).
Pendidikan kecakapan hidup bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk anak tunagrahita meliputi:
- Kecakapan kegiatan sehari-hari (activity of daily living)
- Kecakapan personal-sosial (personal skill)
- Kecakapan sosial (social skill) (Polloway dan Patton, 1994).
Kecakapan dasar meliputi: kecakapan belajar mandiri; kecakapan membaca, menulis, dan menghitung; kecakapan berkomunikasi; kecakapan berpikir ilmiah, kritis, nalar, rasional, lateral, sistem, kreatif, eksploratif, reasoning, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah; kecakapan kalbu/personal; kecakapan mengelola raga; kecakapan merumuskan kepentingan dan upaya-upaya untuk mencapainya; dan kecakapan berkeluarga dan sosial. Kecakapan instrumental meliputi: kecakapan memanfaatkan teknologi; kecakapan mengelola sumber daya; kecakapan bekerjasama dengan orang lain; kecakapan memanfaatkan informasi; kecakapan menggunakan sistem; kecakapan berwirausaha; kecakapan kejuruan; kecakapan memilih, menyiapkan, dan mengembangkan karir; kecakapan menjaga harmoni dengan lingkungan: dan kecakapan menyatukan bangsa. Pendidikan kecakapan hidup memberi bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tunagrahita tentang nilai-nilai kehidupan sehari-hari agar yang bersangkutan mampu, sanggup, dan terampil menjalankan kehidupannya, yaitu dapat menjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya. Keterampilan kerja berbeda dengan keterampilan vokasional. Keterampilan bekerja merujuk pada keterampilan yang mendukung kesuksesan peserta didik tunagrahita dalam pekerjaannya. Sedangkan keterampilan vokasional merujuk pada penguasaan individu pada satu jenis pekerjaan, misalnya keterampilan untuk pekerjaan mencuci sepeda motor.
Keterampilan menggunakan waktu luang
Keterampilan menggunakan waktu luang merupakan keterampilan peserta didik tunagrahita menggunakan waktu luang untuk kegiatanrekreatif sesuai usia perkembangan anak. Keterampilan menggunakan waktu luang bagi anak tunagrahita dapat berupa kegiatan kegiatan olahraga, seni dan keterampilan sederhana seperti memelihara tanaman atau hewan, keterampilan bermain baik sendiri maupun bersama teman yang lain, dan sebagainya.Demikianlah Artikel Ruang Lingkup Pengembangan Bina Diri Bagi Tunagrahita
Anda sekarang membaca artikel Ruang Lingkup Pengembangan Bina Diri Bagi Tunagrahita dengan alamat link https://silabusgtk.blogspot.com/2017/10/ruang-lingkup-pengembangan-bina-diri.html